Kamis, 26 April 2007

Masyarakat Perbatasan Resmi Dukung Oesman Sapta

Pontianak Post

Oesman Sapta Dinobatkan Sebagai Panglima


PENGHORMATAN-Mantan Wakil Ketua MPR RI DR H Oesman Sapta mendapat pernghormatan besar dari masyarakat perbatasan. Oesman di nobatkan sebagai Panglima Penasehat Masyarakat perbatasan.(budi darmawan/pontianakpost) Entikong,- Ribuan masyarakat perbatasan di Kabapaten Sanggau, Sabtu (21/4) lalu, berkumpul di Entikong menandatangani deklarasi dukungan kepada DR H Oesman Sapta sebagai Gubernur Kalbar 2008-2013. Masyarakat perbatasan juga menobatkan Oesman Sapta sebagai Panglima Penasehat Masyarakat Perbatasan.

Penandatanganan deklarasi dilakukan Panglima Perang Nayau, Panglima Perang Abeau, tokoh adat dan tokoh masyarakat dari 7 kecamatan di wilayah perbatasan. Mereka adalah Kecamatan Entikong Ade Saprium, Kecamatan Sekayam Djafar B, Kecamatan Beduai Salamon HA, Kecamatan Kembayan Eman S, Kecamatan Bonti Basaruddin, Kecamatan Jangkang St Surem dan Kecamatan Bonti.

Prosesi penobatan Oesman Sapta sebagai Panglima Penasehat Masyarakat Perbatasan dilakukan Panglima Perang Nayau.

"Tujuan deklarasi ini sebagai wujud harapan masyarakat perbatasan kepada Oesman Sapta untuk maju sebagai salah satu kandidat dalam pemilihan Gubernur Kalbar bulan November mendatang," kata Ketua Adat Kecamatan Entikong, DR Dominikus Dat.

Dominikus mengatakan, masyarakat perbatasan yakin dan percaya bahwa Oesman Sapta mampu membawa perubahan signifikan bagi kemajuan Kalbar mendatang.

Apalagi visi memperjuangkan biaya pendidikan dan pelayanan kesehatan gratis serta mengupayakan percepatan pembangunan ekonomi kerakyatan di Kalbar sejalan dengan keinginan masyarakat perbatasan.

"Satu lagi visi Bapak Oesman Sapta yaitu memperjuangkan pengesahan payung hukum percepatan pembangunan ekonomi kawasan perbatasan," tegas Pak Dat panggilan akrabnya.

Hal itu sangat penting, ungkapnya, karena Kecamatan Entikong merupakan pintu terdepan perbatasan RI-Malaysia yang perlu penanganan secara konfrehensif dan terkoordinir dan sudah tentu sebagai cerminan dari situasi dan kondisi negara kita.

Dalam kesempatan itu Oesman Sapta mengucapkan terima kasih kepada masyarakat perbatasan yang mendukungnya.

"Saya yakin masyarakat tulus menandatangani deklarasi dukungan ini. Saya tidak pernah menyangka akan mendapatkan kehormatan ini. Apalagi dinobatkan sebagai Panglima Penasehat Masyarakat Perbatasan, saya ucapkan terima kasih kepada Panglima Nayau,'' lanjutnya.

"Saya terima kepercayaan ini, saya yakin kepercayaan ini tulus dari masyarakat perbatasan," tukasnya. Dihadapan masyarakat perbatasan mantan Wakil Ketua MPR RI mengatakan banyak sekali masyarakat Kalbar mengganggur dan banyak anak-anak putus sekolah karena orang tua mereka tidak mampu membiayai.

"Mengapa pemerintah tidak bisa membebaskan biaya sekolah padahal sudah dianggarkan 20% dari APBN. Mari kita perjuangkan bebaskan biaya sekolah hingga ke SMU," ucapnya.

Kesehatan juga menjadi masalah penting masyarakat. Karena itu buat masyarakat perbatasan Oesman akan memperjuangkan kesehatan gratis bagi masyarakat.

"Tidak perlu muluk-muluk, perangi kebodohan. Jangan kita hapus penghasilan rakyat tapi kita tidak bisa menggantinya," terangnya.

Oesman Sapta mengajak masyarakat perbatasan untuk bersama-sama membangun perbatasan agar tidak tertinggal dari daerah lain bahkan dengan Negara tetangga Malaysia. Oesman juga mengupayakan memperjuangkan agar Pemerintah Pusat dan DPR RI segera mengeluarkan sebuah peraturan sebagai landasan bagi pembangunan kawasan perbatasan dan pembangunan Border Development Centre Entikong.

"Dengan ditetapkannya peraturan sebagai landasan hukum pembangunan kawasan perbatasan diharapkan dapat segera terealisir Rencana Induk Pengelolaan Perbatasan Negara di Kalbar," ungkap Oesman sapta.(bud*)