Selasa, 25 September 2007

OESMAN SAPTA: NOMOR URUT DUA, ANGKA KEMENANGAN


Pontianak, 25/9 (ANTARA) - Calon Gubernur Kalimantan Barat periode 2008-2013, Oesman Sapta Odang - Ignatius Lyong, di Pontianak, Selasa, mengatakan, angka II adalah angka kemenangan atau "victory", sehingga dirinya optimis bisa meraih kemenangan dalam pemilihan Gubernur Kalbar, 15 Nopember mendatang.

Sebelumnya, Senin (24/9) Rapat pleno terbuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalbar telah menetapkan nomor urut pasangan calon gubernur untuk maju dalam Pemilu Gubernur-Wakil Gubernur periode 2008-2013.

Nomor urut satu untuk pasangan incumbent Usman Ja'far - Laurentius Herman Kadir, kemudian Oesman Sapta Odang - Ignatius Lyong, Akil Mochtar - Anselmus Robertus Mecer, dan Cornelis - Christiandi Sanjaya.

Oesman mengistilahkan, nomor urut satu untuk dibuka, nomor dua dicoblos, nomor urut tiga dilipat, dan nomor urut empat dimasukkan ke kotak suara dalam Pilkada mendatang, sehingga angka dua adalah angka mutlak untuk kemenangan.

Ia mengatakan, dengan ditetapkan nomor urut, maka mulai tanggal 29 Oktober siap melakukan kampanye di 13 kabupaten/kota secara maksimal, untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat sebagai calon gubernur Kalbar 2008-2013.

"Mulai Rabu (26/9) saya dan pasangan akan melakukan Safari Ramadan di beberapa kabupaten/kota yang ada. Safari Ramadan adalah salah satu agenda untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat," kata Oesman Sapta.

Dalam visi dan misinya pasangan yang maju melalui Koalisi Kalbar Maju Adil Sejahtera (MAS), akan konsen memperjuangkan pendidikan dan kesehatan gratis. Karena dua hal tersebut sangat menentukan bagi kemajuan Kalbar mendatang.

"Suatu daerah tidak akan bisa maju kalau dua hal tersebut tidak bisa didongkrak. Bagaimana suatu daerah bisa maju kalau Sumber Daya Manusia (SDM)-nya tidak mendukung," katanya.

Selain itu, dirinya akan memperjuangkan Anggaran Pendapatan Belanja dan Daerah (APBD) Kalbar yang hanya Rp1,1 triliun menjadi Rp5 - Rp10 triliun/ tahun, agar bisa membangun sarana infrastruktur dengan jumlah penduduk 4,5 juta dan luas wilayah sekitar 146.807 kilometer persegi.

"Kapan Kalbar bisa maju kalau APBD/tahun hanya Rp1,1 Triliun. Maka dari itu mari kita bersama-sama mendorong uang masuk melalui relasi, lobi-lobi serta partner yang langsung datang dari luar negeri ke Kalbar. Sehingga tidak lagi tergantung pada pemerintah pusat," katanya.

Oesman Sapta mengajak masyarakat Kalbar agar bersama-sama membangun wilayahnya. Tanpa dukungan masyarakat, sebagus apapun program yang telah disusun oleh seorang pemimpin tidak akan bisa jalan.

Oesman Sapta - Ignatius Lyong diusung oleh tujuh partai yang tergabung dalam Koalisi Kalbar MAS Tujuh partai itu adalah Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PIB), Partai Buruh Sosial Demokrat (PBSD), Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Partai Persatuan Daerah (PPD), Partai Demokrat, PNI Marhaenisme, dan Partai Patriot. Jumlah suara ketujuh partai tersebut dalam Pemilu 2004 adalah 15,45 persen.

Pasangan incumbent Usman Ja'far - LH Kadir diusung Koalisi Harmonis yakni gabungan Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), PAN (Partai Amanat Nasional), Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Merdeka. Porsi suara delapan partai pada pemilu legislatif 2004 52, 41 persen.

Sedangkan Akil - Mecer diusung Koalisi Rakyat Kalbar Bersatu (KRKB) yang terdiri delapan partai yakni Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan (PDK), Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), Partai Pelopor, Partai Syarikat Indonesia (PSI) dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI). Porsi suara delapan partai gurem ini 15,08 persen.

Sementara Cornelis - Christiandi Sanjaya diusung oleh PDI Perjuangan dengan porsi suara yang diraih PDI Perjuangan pada Pemilu 2004 17,07 persen. (U.K-AL/Antara/

Oesman Sapta Urutan Kedua Pilkada Kalbar

ANTARNUSA

Sinar Harapan,


Pontianak - Paket incumbent Gubernur H Usman Jafar–Wakil Gubernur Laurentius Herman Kadir berada di nomor urut pertama dalam penentuan nomor urut paket peserta Pemilihan Langsung Gubernur Kalimantan Barat periode 2008–2013, di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalbar, Senin (24/9).
Peserta nomor urut kedua, mantan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) H Oesman Sapta – Ignatius Lyong, ketiga anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) M Akil Mochtar – Anselmus Robertus Mecer dan nomor peserta keempat Bupati Landak, Cornelis–Christiandy Sanjaya.
Ketua KPU Provinsi Kalbar, Aida Mochtar mengatakan, dengan ditetapkan nomor urut, setiap paket calon sudah diperbolehkan melakukan sosialisasi, dengan menggunakan atribut sesuai nomor urut. Masa kampanye dijadwalkan dimulai 29 Oktober hingga 11 November 2007 dan pemilihan pada Kamis, 15 November. (aju)

Senin, 24 September 2007

MAJU DALAM PEMILU GUBERNUR, ASISTEN I PEMPROV KALBAR DIGANTI


Pontianak, 24/9 (ANTARA) - Mahfud Suhendro ditetapkan sebagai Asisten I Bidang Hukum dan Pemerintahan Sekretaris Daerah Kalbar untuk menggantikan Ignatius Lyong yang maju sebagai calon Wakil Gubernur berpasangan dengan Oesman Sapta Oedang (OSO).

"Posisi Mahfud sebagai Sekretaris DPRD Kalbar akan digantikan Ibnu Setiawan, Kepala Perwakilan Kalbar di Jakarta," kata Gubernur Kalbar, Usman Ja'far di Pontianak, Senin.

Sedangkan Kepala Perwakilan Kalbar akan ditempati pejabat setingkat Kepala Bagian dilingkup Pemprov Kalbar.

Lyong sendiri menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Asisten I sejak "digandeng" OSO untuk maju sebagai pasangan calon gubernur-wakil gubernur melalui Koalisi Kalbar Maju, Adil dan Sejahtera (MAS), gabungan Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PIB), Partai Buruh Sosial Demokrat (PBSD), Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Partai Persatuan Daerah (PPD), Partai Demokrat, PNI Marhaenisme, dan Partai Patriot.

Asisten III Bidang Umum Sekretaris Daerah Kalbar, Kamaruzzaman mengatakan, salah satu pertimbangan percepatan pengganti Lyong karena Kalbar akan menghadapi dua pemilu yakni Gubernur-Wakil Gubernur Kalbar dan Walikota-Wakil Walikota Singkawang.

"Banyak yang harus ditangani Asisten I terkait dengan pelaksanaan pemilu di Kalbar selain masalah-masalah rutin sesuai bidang kerjanya," kata Kamaruzzaman.

Ia menambahkan, mengingat hal tersebut, jabatan Asisten I tidak dapat diserahkan ke pelaksana tugas melainkan pejabat penuh (definitif).

Meski telah mendaftar menjadi calon wakil gubernur, namun status Lyong sebagai pegawai negeri sipil tidak berubah. "Yang bersangkutan telah mengajukan cuti tetapi tetap sebagai PNS," katanya.

Kamaruzzaman tidak menampik kemungkinan Lyong kembali menempati posisi Asisten I seandainya tidak terpilih dalam pemilu mendatang.

"Tetapi akan ada rapat di badan penentuan jabatan untuk membahas statusnya. Kembali ke posisi semula atau menempati jabatan baru sesuai formasi yang dibutuhkan," kata Kamaruzzaman. (T011/Antara/